catatanku dari majelis ilmu hari ini…

Bismillah…

Alhamdulillah pagi tadi masih tetap bisa mengunjungi majelis ilmunya ustdz.Abdullah Hadrami. Dan kebetulan pagi tadi temanya tentang keluarga sakinah. Dari paparan luasan ilmu dan cara penyampaian khas beliau yang lemah lembut, ilmu yang tersampaikan serasa menyejukkan hati dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

Beberapa pertanyaan yang teringat dari peserta majelis sudah mewakilkan pertanyaan saya,  kurang lebih antara lain  “Ustdz. , bagaimanakah mencari atau menemukan caloni istri/suami yang saleh/saleha?”, “Apakah saya dapat memilih calon suami yang banyak menghafal hadits dan Al-Quran?” ., Bilamanakah seseorang sudah dapat/siap untuk menikah ?” dan beberapa pertannyalainnya.

Satu persatu pertanyaan tersebut terjawab oleh beliau…” Memperoleh seorang istri/suami yang sesuai dengan yang diharapkan adalah keinginan setiap individu dan sifatnya adalah tidak dapat dipastikan atau nasib-nasiban (peruntungan), mirip seperti kata pepatah, membeli kucing dalam karung, artinya tidak bisa dipastikan apakah kesalihan seseorang dinilai  hanya dari tampilan luarnya saja (misalnya : dari cara berpakaian yang  (sudah) islami, ataupun dikenal orang sekelilingnya bahwa seseorang tersebut rajin beribadah,dan sebagainya,  dikarenakan hati seseorang tidaklah ada yang tau, hanya Allah SWT yang Maha mengetahui.  Boleh jadi beberapa waktu, seseorang tersebut menjadi salih, diwaktu yangg lain tidak, begitupun sebaliknya. Sehinnga salah satu upaya yang dapat/musti dilakukan adalah mencari/memperoleh informasi sedetail mungkin mengenai masing-masing individu yang hendak menikah,  akan tetapi hal inipun tidak dapat dijadikan jaminan. Dan jika sudah terlanjur menikah, maka hendaknya diantaranya saling mengingkatkan untuk tetap menjalankan syariah dan saling memperbaiki kekurangan masing-masing dan bersabar”.

Menurut saya, tidaklah ada sesorang mukmin merasa dirinya sudah baik/lebih baik ataupun sebaliknya hanya untuk sekedar memperoleh empati ? melainkan seseorng tersebut tetap menjaga hidayah yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepadanya dan tetap istiqomah serta selalu belajar untuk terus memperbaiki diri…

Menjawab pertanyan berikutnya beliau menerangkan seseorang dapat menentukan kriteria figur pendamping yang diharapkan, termasuk diantaranya mencari seseorang hafizullah Quran. Hanya saja apakah hal ini dapat dijadikan jaminan?, terdapat hadits sahih yang bunyinya kurang lebih sebagai berikut  “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila datang kepadamu orang yang telah kamu sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika kamu tidak mau melakukannya, maka akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas.”  Yang dimaksud adalah seseorang yang baik agama dan akhlaknya,..sekali lagi karena Dien dan Akhlakul karimah..

Mengenai seeorang yang sudah (mampu) dapat menikah, “Seseorang yang (wajib) menikah merasa ada kebutuhan dalam dirinya yang musti dipenuhi, mempelajari fiqih pernikahan,  berpijak dari ilmu, masing-masing mengerti akan hak dan kewajiban serta tanggungjawabnya “.

wallahua’lam bissawab

(malang, 6 juni 2010)

Leave a comment

Filed under aqidah

Leave a comment