Sempat sedikit geli ketika pulang kekota kelahiran dimataram beberapa waktu yg lalu ketika melewati perempatan jalan sriwijaya (jalur arah kekota mataram-ampenan-kr.pule-taman.baru). ditengah-tengah perempatan jalan tersebut dahulunya terdapat landmark kota dengan diameter luasan area sekitar 1,5 meteran2 yang dulunya merupakan ‘tugu jam kota’ tapi kini sudah berganti. . (hayoo ditebak saja?!?)…. “benar!!” menjadi tugu dengan symbol (besar) salah satu provider telekomunikasi GSM diindonesia (logonya bisa muter-muter kesegala arah lagi ) ckckckck.
Kalau kita tengok pengertian dan fungsi dari ‘landmark’ dalam referensi arsitektur kota, “
LANDMARK SEBAGAI TITIK REVERENSI TERHADAP BENTUK KOTA
Dalam pengaturan anatomi sebuah kota perlu diungkapkan rasa orientasi yang kuat, jika logis tetapi sedikit pengungkapannya. Sebuah kota dapat membingungkan malah sampai menimbulkan frustasi dan kecemasan dari perasaan kehilangan titik awal atau titik onientasi. Seperti seorang pelancong yang kesasar digurun pasir tidak sanggup membeni arah. Karena landscape gurun, tidak adanya titik orientasi. Sedang dilain pihak sama sulitnya mengorientasikan diri dalam hutan belukar karena terlalu banyak yang dapat dijadikan pegangan6) (Paul D. Spreire AlA, Urban Design (terjemahan).The Architecture of Towns And Cities.)
Untuk mengorientasikan dari pengaturan anatomy kota, bantuan pertama adalah dengan “Landmark Kota”.
Kesan seseorang dari sebuah bangunan, sebuah lingkungan atau seluruh kota, adalah tentu lebih dari pada sekedar visuil. Dalam sebuah kota terbentang banyak arti lainnya kenangan, pengalaman, harapan, keramaian, tempat, bangunan dan drama kehidupan dan kematian, tiap orang sesuai dengan dirinya sendiri
1. Pengertian Landmark
Sesuai dengan keterangan tersebut diatas dimana sebuah lingkungan tertentu atau seluruh kota adalah tentu lebih dari pada visuil, yang nantinya akan menimbulkan kesan tersendiri dari setiap orang. Dalam hal ini Landmark adalah suatu unsur karakter penunjang setiap lingkungan atau kota yang dapat menimbulkan kesan tersendiri dari lingkungan atau kota tersebut bila dilihat dan dipandang oleh seseorang. Karena Arsitektur sebagai titik pandang, berarti penilaian didasarkan pada bentuk, ruang dan jalinan hubungan yang saling kait mengkait. Berdasarkan study Prof. Kevin Linch dimana Landmark adalah salah satu unsur yang tercakup diatas, dimana dia mengungkapkan bahwa landmark adalah bentuk visuil yang menjolok dari sebuah kota .
Landmark merupakan elemen terpenting dari bentuk kota, karena berfungsi untuk membantu orang dalam mengarahkan diri dari titik orientasi untuk mengenal kota itu sendiri secara keseluruhannya dan kota-kota lain.
Sebuah Landmark yang baik adalah elemen yang berada tetapi harmonis dalam latar belakangnya 9).
2. Jenis dan fungsi Landmark secara umum
Lima elemen pokok yang dikemukakan oleh Prof. Kevin Lynch tersebut diatas yaituPathways, Districts dan Edges dapat menjadi Landmark apabila mempunyai karakter dan bentuk visuil yang berbeda dan mengesankan.
Bangunan dapat menjadi titik pusat dan Landmark apabila terletak pada lokasi yang penting dan mempunyai bentuk yang berarti pula. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa harus ada bangunan-bangunan lain yang kurang penting, supaya sebuah bangunan dapat menonjol dalam pemandangan kota.
Nodes merupakan Landmark pada titik-titik simpul jalan (Pathways) dan juga dapat ditengah-tengah districts dan merupakan pusat aktivitas.
Peranannya sebagai titik pusat berasal dari peranannya sebagai penampung aktivitas. Sering kali aktivitas berintensitas tinggi yang ditampung atau ditimbulkan suatu bangunan menyebar kekawasan sekitarnya Nodes dapat berfungsi baik sebagai titik pusat aktivitas simbolis dan monumental.
Adapun jenis Landmark dapat dibedakan 10):
1. Landmark besar yaitu yang dapat dilihat dari jauh.
2. Landmark kecil yaitu yang dapat dilihat dari dekat saja seperti kolam, air rnancur, patung- patung ditaman dan lain-lain.
Seperti yang diungkapkan oleh Kevin Lynch Landmark adalah elemen-elemen penting dari bentuk kota, karena membentuk orang-orang untuk mengarahkan diri dan mengenal suatu daerah dalam kota 11).
Fungsi Landmark secara umum adalah :
1. Sebagai orientasi (titik reverensi) kota.
2. Sebagai struktur aktivitas kota.
3. Sebagai pengarah rute pergerakan.
4. Sebagai tanda atau ciri suatu kota.
(source ref: http://pakguruonline.pendidikan.net/myresearch01.html)
Seperti kita ketahui bersama segala sesuatunya terdapat dasar pemikiran yang mendalam, sebuah filosofi dan teori mendasari
terbentuknya karakter lingkungan, yakni terdapat sebuah interaksi antara manusia dengan lingkungan. Manusia dan alam lingkungan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berinteraksi yang akan mempengaruhi pada tingkah laku manusia. Pola tingkah laku manusia berkembang menjadi kebudayaan dalam bentuk arsitektur.
Arsitektur adalah usaha untuk memberi bentuk dari jiwa ruang sehingga arsitektur bukanlah semata-mata teknik dan estetika, melainkan mampu membentuk ruang yang harus ditinjau sebagai “habitat”, arsitektur sebagai habitat berarti kesatuan dari diri dan hal yang di luar diri 3) (Rini Sukwandi M.Arch, Eng IAI, pengamatan Dra. MAW, Brovwer, Peranan Arsitektur Kota Dalam Pembangunan Lingkungan Hidup, dalam rangka Kongres Nasional III-IAI,)
Karena arsitektur sebagai titik pandang, berarti penelitian didasarkan pada bentuk, ruang dan jalinannya yang mempunyai hubungan kait mengait. Pendeskripsian hubungan antara bentuk, ruang dan jalinannya disebut Loekx sebagai bentuk morphologi. 4)( Loekx Andre, Appropriate Disaign Patterns The Issue of From Conceptand practices, Work Shop on Housing Nairobi 1984.)
Kita akan dapat melihat kemungkinan-kemungkinan dari keindahan bentuk kota jika kita pertama-tama mengerti bentuk kodratnya. 5) (Paul D. Spreiregen AlA, Disign Lingkungan Arsitektur Kota (terjemahan G 42), pengamatan JB. Jakson di majalah Landscape.)
Arsitektur dalam masyarakat adalah pembentukkan ruang sebagai wadah tempat kegiatan, ruang yang berbentuk wujud. fisik, teknik, dan estetika, serta citra keindahan liñgkungan, dan bertempat disuatu lahan. Karya arsitektur hadir dalam rentang waktu yang cukup lama. Dengan demikian arsitektur tergolong kedalam pembentukan lingkungan hidup yang cukup penting.
Bertitik tolak dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara manusia dengan bentuk lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Bentuk lingkungan erat hubungannya dengan ruang arsitektur. Bentuk ruang arsitektur tersebut dapat memberikan imajinasi terhadap kemungkinan bentuk kota.
Dengan demikian sudah sepatutnya terdapat pemikiran yang arif dari pemegang kebijakan dikota ini, tidak salah menafsirkan dalam mencari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sudut pandang yang sangat sempit, sehingga musti menggadaikan identitas kota. Jika suatu waktu sempat berkunjung kekota lain diindonesia, anda tidak akan menemukan pemandangan yang ‘unik’ seperti dikota ini, …:D.
(Pen: giri (masyarakat, pemerhati lingkungan) )